Paul Scholes adalah nama yang selalu terukir dalam sejarah sepak bola, khususnya bagi para penggemar Manchester United. Dengan gaya bermain yang cerdas, umpan akurat, dan visi luar biasa, Scholes adalah sosok gelandang yang menjadi inspirasi banyak pemain di generasi berikutnya. Meskipun dikenal sebagai pribadi yang pendiam di luar lapangan, aksinya di atas rumput hijau selalu berbicara lebih lantang daripada kata-katanya.
Awal Karier dan Kesetiaan pada Manchester United
Scholes lahir di Salford, Inggris, pada 16 November 1974. Sejak kecil, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam sepak bola dan bergabung dengan akademi Manchester United pada usia 14 tahun. Debut profesionalnya terjadi pada tahun 1994, ketika Sir Alex Ferguson memberikan kesempatan kepada pemuda berambut merah ini untuk menunjukkan kualitasnya.
Sejak saat itu, Scholes tidak pernah meninggalkan klub yang membesarkan namanya. Kesetiaannya kepada Manchester United membuatnya menjadi salah satu dari sedikit pemain yang menghabiskan seluruh kariernya di satu klub, sebuah pencapaian langka di era sepak bola modern.
Gaya Bermain yang Elegan
Scholes adalah sosok gelandang yang komplet. Dengan kemampuan mengontrol bola yang luar biasa dan umpan-umpan presisi, ia mampu mengatur ritme permainan dengan sempurna. Ia sering disebut sebagai "metronom" lini tengah Manchester United, yang selalu tahu kapan harus mempercepat atau memperlambat permainan.
Kemampuannya mencetak gol juga menjadi salah satu keunggulan yang membuatnya berbeda. Tendangan jarak jauhnya yang keras dan akurat sering kali menjadi mimpi buruk bagi penjaga gawang lawan. Tidak jarang, gol-gol spektakuler yang ia cetak menjadi penentu kemenangan bagi timnya.
Pujian dari Para Legenda
Banyak legenda sepak bola yang memberikan penghormatan tinggi kepada Paul Scholes. Xavi Hernandez, salah satu gelandang terbaik dunia, pernah mengatakan, "Scholes adalah gelandang terbaik dalam 15-20 tahun terakhir. Dia adalah panutan bagi saya."
Baca Juga:
Roy Keane: Sang Kapten Karismatik dan Legenda Manchester United
Zinedine Zidane juga tak ketinggalan memberikan pujian, menyebut Scholes sebagai pemain yang luar biasa dan seorang gelandang sempurna. Pengakuan ini menunjukkan betapa besar pengaruh Scholes di kancah sepak bola global.
Pensiun dan Kembali ke Lapangan
Scholes pertama kali memutuskan pensiun pada tahun 2011, namun kerinduan terhadap sepak bola membuatnya kembali ke lapangan pada Januari 2012. Kepulangannya memberikan dorongan besar bagi Manchester United, yang saat itu membutuhkan stabilitas di lini tengah.
Ia akhirnya pensiun secara permanen pada akhir musim 2012-2013, setelah mencatatkan 718 penampilan untuk klub dan memenangkan 11 gelar Liga Inggris, 2 trofi Liga Champions, dan berbagai gelar lainnya.
Kehidupan Setelah Sepak Bola
Setelah pensiun, Scholes tetap dekat dengan dunia sepak bola. Ia menjadi komentator, analis, dan pelatih sementara di beberapa kesempatan. Komentarnya yang jujur dan tajam sering kali menjadi bahan perbincangan di kalangan penggemar sepak bola.
Meskipun jauh dari sorotan media, Scholes tetap dihormati sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada di dunia sepak bola.
Kesimpulan
Paul Scholes adalah contoh sempurna dari pemain yang mengandalkan bakat, kerja keras, dan kecerdasan dalam bermain. Ia tidak hanya menjadi legenda Manchester United, tetapi juga inspirasi bagi generasi pemain muda di seluruh dunia.
Dalam dunia yang penuh dengan gemerlap dan kontroversi, Scholes adalah sosok sederhana yang membuktikan bahwa kualitas sejati tidak membutuhkan sorotan berlebihan. Namanya akan terus dikenang sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah menghiasi dunia sepak bola.